Selasa, 10 November 2015

CONTOH KERJASAMA PROYEK ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

         Jakarta Light Rail Transit atau disingkat Jakarta LRT adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta api ringan (LRT) yang direncanakan akan dibangun di Jakarta, Indonesia dan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya seperti Bekasi dan Bogor. Ada 2 penggagas LRT di Jakarta, Pemprov DKI yang akan membangun LRT dalam kota dan PT Adhi Karya yang akan membangun penghubung Jakarta ke kota sekitarnya.
         Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, hasil kajian Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) menyatakan bahwa jika depo dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul Latuharhari terulang kembali.Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan ini kepada Presiden Joko Widodo.         Adhi Karya yang semula berniat membangun jalur monorel Cibubur-Cawang-Grogol dan Bekasi-Cawang, mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mengubah konsep monorel menjadi LRT juga. Adapun alasan dibangunnya LRT karena lebih mudah terintegrasi dengan moda lainnya (MRT dan KRL) daripada monorel yang populasinya sedikit karena teknologinya tertutup.

Rencana Pengembangan LRT oleh Pemprov DKI
Pemprov DKI merencanakan 7 rute untuk LRT dalam kota:
  1. Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 km
  2. Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km
  3. Joglo - Tanah Abang sepanjang 11 km
  4. Puri Kembangan - Tanah Abang sepanjang 9,3 km
  5. Pesing - Kelapa Gading sepanjang 20,7 km
  6. Pesing - Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km
  7. Cempaka Putih - Ancol sepanjang 10 km

          Untuk desain LRT diserahkan kepada dua BUMD DKI Jakarta, yaitu Pembangunan Jaya dan Konstruksi Jaya. Diperkirakan, ketujuh rute itu menelan anggaran kurang lebih Rp 60 trilyun atau Rp 7,5 trilyun untuk setiap rutenya.
Rencana pengembangan LRT Jabodetabek oleh Adhi Karya
Proyek ini akan dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (persero)Tbk yang terdiri dari enam rute, yaitu:
  1. Cawang – Cibubur
  2. Cawang – Kuningan – Dukuh Atas
  3. Cawang – Bekasi Timur
  4. Dukuh Atas – Palmerah Senayan
  5. Cibubur – Bogor
  6. Palmerah – Grogol

          LRT Jabodetabek mulai dilaksanakan pembangunannya dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2015. Setelah sempat tertunda beberapa waktu, akhirnya proyek kereta ringan tanpa masinis, light rail transit (LRT) mulai dibangun hari ini, Rabu (9/9/2015). Peresmian rencananya bakal dilakukan Presiden Joko Widodo. Fase pertama atau yang disebut I A akan membentang dari Cibubur hingga Dukuh Atas sepanjang 24,2 km. PT Adhi Karya, yang mendapatkan penugasan membangun proyek LRT pertama di RI ini. Sebagian besar rute dari proyek ini bakal dibangun menyusuri jalan tol milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dari rute fase I A, setidaknya ada beberapa stasiun yang dibvangun melayang atau elevated. Sedangkan fase kedua yakni I B akan dibangun dari Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang ‎17,9 km. Baik untuk fase I A dan I B bakal digarap Adhi Karya dengan nilai investasi Rp 23,8 triliun.
           Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi pada 2 September 2015. Perpres itu menyebutkan, pengadaan LRT terdiri dari beberapa lintas pelayanan. Yang pertama, lintas pelayanan Cawang-Cibubur. Kedua, lintas pelayanan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. Kemudian ketiga, lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.Keempat lintas pelayanan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan. Kelima, lintas pelayanan Cibubur-Bogor. Keenam adalah lintas pelayanan Palmerah-Bogor. ‎Hampir semua lintas pelayanan memiliki titik temu di Cawang. Di lokasi itu juga bakal dijadikan salah satu stasiun dari LRT. Untuk fase pertama, ditargetkan bakal mulai beroperasi pada tahun 2018.
          Terkait tiket, pemerintah mencari cara agar bisa terjangkau. Termasuk dengan berkontribusi membangun prasarana dari kereta tanpa masinis ini. Tiket dari Cibubur hingga Dukuh Atas diharapkan bakal berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Pemerintah juga membuka peluang untuk memberikan Public Service Obilgation (PSO) agar tiket bisa lebih terjangkau.

id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar