IDENTITAS BUKU
Judul Buku /Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Tebal Buku : vii+232
Pengarang : Agnes Danovar
KEPENGARANGAN
Agnes Davonar adalah sebuah fenomenal di dunia sastra Indonesia. Ia memulai
kariernya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat
berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan lima novel
online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya.
Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com
mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes davonar ”.
Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes davonar. Agnes berasal dari namanya
sedangkan Davonar diambil nama dari adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara
yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 oktober, sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7
Agustus . Mereka adalah dua saudara yang besar dalama lingkungan seni. Ayahnya
adalah seorang penulis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah
tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs
http://lieagneshendra.blogs.friendster.com. Agnes berkerja sebagai karyawan
swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina Nusantara.
Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian
menulis telah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran
sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai novelis dan cerpenis online.
Karena ketulusan dan kedisplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog
Topseratus.com, yang menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100
blog terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan
Blog dan situs internet yang pada umumnya lebih mengfokuskan pada musik ataupun
tips tips mencari uang marketing lewat internet. Karyanya juga tak kalah
mencengangkan hingga menjadi fenomenal. Kisah Gaby dalam Lirik lagu terakhir,
diadaptasi dari sebuah lagu jauh yang dibawakan oleh penciptanya band caramel
dianggap sebagai kisah nyata dan menjadi Kontroversial karena berhasil menarik
opini masyarakat jika kisah kematian dalam tokoh itu adalah kisah nyata.
Tidak pernah dalam sejarah Sastra Indonesia dimulai dari Anak anak sekolah,
pengamen , ibu ibu rumah tangga hingga tukang bangunan tau tentang kisah
Gaby karyanya.
Di paruh kedua bukunya berjudul kisah surat kecil untuk Tuhan adalah sebuah
kisah nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan panjang gadis
cilik bernama Gitta sesa wanda cantika. Kisah ini mengajarkan tentang kehidupan
diujung pengharapan dimana Gitta yang divonis kanker ganas berjuang untuk
hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia tidak kalah karena penyakit itu
, ia pun menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang ia beri judul surat
kecil untuk Tuhan.
SINOPSIS
Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker
ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda
Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil
inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita
kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan
lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti
monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan
tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang
tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena
operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke,
panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak
marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan
senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker
diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan
menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas
dari kanker itu sesaat
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang
putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang
ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha
untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi
hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter,
ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, yaitu dengan kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang
tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6
bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti
tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya,
dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang
ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus
pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan
kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua.
Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi
prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia
bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke
sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia
bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5
hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis
mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa
membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke
rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia.
kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun
menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia
dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh
tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku
terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi,
dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak
mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia
harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa
opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya
bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke
membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir
sekolah.”
Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia
menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran
hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini
terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan
ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya,
namun kisahnya menjadi abadi.
KELEBIHAN, KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan :
1. Kelebihan dari
novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan
didalam novel ini.
2. Kelebihan lainnya
adalah ini adalah kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat
menyentuh.
3. Novel ini juga
melampirkan beberapa foto perjuangan Keke dalam melawan kanker ganas hingga
foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.
4. Mengajarkan kita
agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti
ada jalan keluarnya
Kekurangan :
Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada
penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
Kelemahan
:
Kelemahan yang
dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang terkadang membuat pembaca
berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.